PENGGUNAAN PERTAMAX

Senin, 05 November 2012

0 komentar

PARAGRAF DESKRIPTIF

Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya dikolang minyak. Pertamax pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsur MBTE yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi setelah tahun 1990 terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan Elektronic Fuel Injection (EFI) dan Catalic Converter (pengubah katalik). Pertamax juga memiliki keunggulan bebas timbal, Oktan atau Research dari premium, dan karna memiliki Oktan tinggi maka Pertamax bisa menerima tekanan pada mesin yang berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal dengan gerakan piston. Hasilnya tenaga mesin yang menggunakan Pertamax lebih maksimal, karena BBM digunakan secara optimal.



PARAGRAF PERSUASIF 

Pertamax seperti halnya Premium yang merupakan BBM dari pengolahan minyak bumi. Pertamax memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan Premium biasa, seperti : bebas timbal, Oktan atau Research dari premium, dan karna memiliki Oktan tinggi maka Pertamax bisa menerima tekanan pada mesin yang berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal dengan gerakan piston. Hasilnya tenaga mesin yang menggunakan Pertamax lebih maksimal, karena BBM digunakan secara optimal. Sedangkan mesin yang menggunakan Premium, BBM terbakar dan meledak karena tidak sesuai dengan gerakan piston. Gejala inilah yang dikenal dengan ‘Knocking’ atau mesin ‘ngelitik’. Oleh karena itu, sebaiknya kita menggunakan Pertamax, selain untuk menjaga mesin motor agar bekerja optimal, kita juuga ikut membantu keuangan negara karna menggunakan BBM nonsubsidi.

SIKAP POSITIF TERHADAP BAHASA INDONESIA

Senin, 08 Oktober 2012

0 komentar

Bahasa indonesia dikenal luas sejak “sumpah pemuda” 28 okt 1928 yang menjadikan bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan. Bahasa indonesia di resmikan penggunanya setelah proklamasi kemerdekaan indonesia tepatnya sehari sesudahnya. Bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Bahasa indonsia memiliki 6 kedudukan yang mempunyai fungsi berbeda, anatara lain sebagai persatuan, bahasa nasional, bahasa negara, bahasa resmi, bahasa budaya dan bahasa ilmu.

Sebagai negara yang memiliki latar belakan budaya dan bahasa yang berbeda-beda berpotensi untuk menghambat perhubungan antardaerah antarbudaya. Tetapi dengan adanya bahasa indonesia, etnnis yang satu bisa berhubungan dengan eynis yang lain sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Seseorang yang ingin berpergian ke pelosok-pelosok tanah air tidak perlu takut untuk berkomunikasi. Hal ini membuat peningkatan dalam penyebaran bahasa indonesia. Semuanya dapat terjadi karena bertambah baiknya sarana penghubungan, bertambah luasnya pemakaian alat penghubungan umum, bertambah banyaknya perkawinan antarsuku, bertambah banyaknya perpindahan pegawai negri atau karyawan swasta dari daerah satu ke daerah lain karena mutasi atau inisiatif sendiri. Bisa dibayangkan jika tidak ada indonesia, kita pasti disulitkan dalam berkomunikasi, karna kita memiliki latarbelakan daerah yang berbeda-beda

Bahasa indonesia bisa juga berfunfsi sebagai bahasa pengungkap perasaan, seni sastra dan seni drama yang lisan maupun tulisan dapat diungkapkan dengan jelas dan semourna dengan bahasa indonesia.

Oleh karena itu penting bagi kita mempelajari bahasa indonesia, karna itu adalah satu-satunya alat komunikasi di negara indonesia, tidak hanya berhadapat dengan orang yang berlatar belakang berbeda namun buku-buku pengetahuan, surat-surat dan keterangan-ketrangan lainnya juga menggunakan bahasa indonesia.

Analisa Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 5 sampai 10 tahun Terakhir

Rabu, 13 Juni 2012

99 komentar

Perkembangan perekonomian dunia yang terus memburuk dan belum munculnya tanda-tanda akan segera berakhirnya krisis global menyebabkan prospek perekonomian Indonesia ke depan masih diliputi oleh nuansa ketidakpastian yang tinggi.

Dampak krisis dipastikan akan memberikan tekanan yang cukup signifikan, tidak saja pada perekonomian domestik jangka pendek, namun juga akan mempengaruhi lintasan variabel-variabel kunci ekonomi makro dalam jangka menengah. Meskipun diperkirakan akan mengalami tekanan yang cukup kuat pada tahun 2009, namun dalam jangka menengah perekonomian diperkirakan akan tetap bergerak dalam lintasan pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi dengan laju inflasi yang tetap terkendali. Permintaan domestik diperkirakan akan tetap menjadi kekuatan utama pertumbuhan ekonomi, sementara kinerja ekspor juga akan kembali mengalami penguatan sejalan dengan mulai bangkitnya perekonomian global pada tahun 2010.

Penguatan sisi permintaan domestik ini mampu diimbangi dengan meningkatnya daya dukung kapasitas perekonomian, sehingga mampu menjaga kecukupan di sisi produksi. Terjaganya keseimbangan antara sisi permintaan dan penawaran inilah yang merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan perekonomian mampu terus tumbuh tanpa harus mengorbankan stabilitas harga. Meskipun demikian, tekanan yang cukup kuat pada perekonomian dalam jangka pendek menyebabkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang akan cenderung terhambat, sehingga secara umum proyeksi perekonomian ini mengalami penyesuaian ke bawah dibandingkan proyeksi sebelumnya (Tabel 4.5 dan 4.6).




Pertumbuhan Ekonomi Dunia
Prospek perekonomian global masih diliputi dengan ketidakpastian. Di tengah upaya penyelamatan ekonomi yang saat ini sedang berlangsung di berbagai negara, antara lain AS dengan paket stimulus fiskal senilai USD838 miliar, kondisi perekonomian global masih terus memburuk. Dengan perkembangan tersebut,
pertumbuhan ekonomi dunia pada 2009 diperkirakan mengalami perlambatan menjadi 0,5% dari 3,4% pada tahun 2008. Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia tersebut menyebabkan pertumbuhan volume perdagangan dunia mengalami kontraksi hingga 2,8%.
Prospek pertumbuhan ekonomi global dalam jangka menengah selanjutnya akan sangat ditentukan oleh keberhasilan upaya pemulihan ekonomi dalam jangka pendek ini. Apabila paket stimulus fiskal dapat berjalan mulus dan langkahlangkah penyelamatan perbankan di berbagai negara, khususnya di negara G-7, berhasil memulihkan stabilitas di pasar keuangan, maka beberapa lembaga dunia seperti IMF dan World
Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia akan mulai mengalami perbaikan di akhir 2009.
Akselerasi pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan mulai terjadi pada 2010 dan selanjutnya akan semakin kuat pada 2011 (Tabel 4.1).
Asesmen Bank Indonesia 2 terhadap perkiraan pertumbuhan 3 (tiga) negara utama dunia, yakni AS, negara kawasan Euro, dan Jepang, memperkuat perkiraan yang dihasilkan lembagalembaga dunia di atas. Pertumbuhan PDB riil AS (yo-y) pada triwulan I-2009 diperkirakan sebesar -1,9%, triwulan II sebesar -2,5%, triwulan III sebesar -2,1% dan triwulan IV sebesar -0,2%, sehingga pertumbuhan sepanjang tahun 2009 diperkirakan akan sebesar -1,6%. Setelah tahun 2009 Amerika Serikat akan tumbuh positif 2,0% pada 2010 dan selanjutnya 2,7% pada 2011. Untuk kawasan Euro, pertumbuhan PDB riil (y-o-y) sepanjang tiga triwulan pertama 2009 juga negatif yaitu masing-masing -2,0%, -1,9% dan -1,3%. Pada triwulan IV tahun 2009, kawasan Euro diperkirakan sudah pulih dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1%.
Secara tahunan, pertumbuhan 2009 diprakirakan masih negatif -1,2% untuk kemudian kembali pulih ke tingkat 2,3% pada tahun 2010 dan 2,6% pada tahun 2011. Untuk Jepang, pertumbuhan PDB riil (y-o-y) pada triwulan I √ 2009 diperkirakan akan sangat terkontraksi (-3,8%) sebelum menjadi -2,8% pada triwulan II, dan -2,2% di triwulan III, untuk kemudian kembali positif sebesar 0,2% pada triwulan terakhir 2009. Pada tahun 2009 secara keseluruhan ekonomi Jepang tumbuh negatif -2,2% untuk kemudian naik 2,0% tahun 2010 dan 3,2% pada 2011. Berpijak pada perkiraanperkiraan di atas, lintasan pemulihan ekonomi (recovery path) dunia, yang dimotori oleh negaranegara maju, secara kuartalan diperkirakan akan
mengikuti pola ≈U-shapeΔ, namun secara tahunan akan cenderung ≈V-shapeΔ.





Data perkembangan Produk Domestik Bruto ditinjau dari sisi penggunaan dalam kurun
waktu 10 tahun terakhir digunakan sebagai data dasar untuk menganalisis ketahanan ekonomi
Indonesia terhadap gejolak atau krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2008 dan yang
berpotensi untuk terjadi kembali pada akhir 2011 atau awal 2012 sehubungan dengan
memburuknya krisis utang di 5 negara Eropa (Portugal, Italia, Irlandia, Yunani dan Spanyol)
serta belum pulihnya krisis ekonomi AS.
1. Tabel berikut ini menunjukkan perkembangan PDB menurut jenis penggunaan dalam waktu
10 tahun terakhir (dalam Rp triliun).

2. Tabel diatas menjelaskan bahwa:
a) Dalam 10 tahun terakhir ditinjau dari sisi penggunaan, kontributor terbesar terhadap PDB
Indonesia adalah Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto
yang tumbuh secara signifikan diikuti oleh Konsumsi Pemerintah pada urutan ketiga.
Sedangkan perdagangan internasional secara netto yaitu Ekspor dikurangi Impor
selama 10 tahun terakhir ini kontribusinya terhadap PDB cukup kecil.
b) Pembentukan Modal Tetap Bruto meningkat cukup signifikan. Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMTB) adalah pengeluaran untuk barang modal yang mempunyai umur
pemakaian lebih dari satu tahun dan tidak merupakan barang konsumsi. PMTB
mencakup bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, bangunan lain seperti
infrastruktur jalan, pelabuhan dan bandara, serta mesin dan peralatan. Pengeluaran
barang modal untuk keperluan militer tidak dicakup dalam rincian ini tetapi digolongkan
sebagai konsumsi pemerintah. Tingginya laju peningkatan kontribusi PMTB menunjukkan
bahwa kontribusi investasi mulai mengejar secara perlahan kontribusi konsumsi rumah
tangga terhadap PDB.
c) Besarnya kontribusi Konsumsi Rumah Tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto
serta Konsumsi Pemerintah dan kecilnya kontribusi netto perdagangan internasional
(Ekspor dikurangi Impor) menunjukan bahwa kekuatan perekonomian Indonesia
sesungguhnya terletak pada kekuatan pasar domestik dan kurang/tidak tergantung pada
pasar ekspor. Kondisi ini pula yang menyebabkan perekonomian Indonesia relatif lebih tahan terhadap krisis yang terjadi pada tahun 2008 dan juga terhadap potensi krisis yang
mungkin akan terjadi pada akhir 2011 atau awal 2012 di Zona Euro dan Amerika Serikat.
3. Tabel berikut ini menunjukkan kontribusi (dalam %) dari setiap sisi penggunaan terhadap
PDB dalam 10 tahun terakhir.


a) Dari tabel ini terlihat dengan jelas kecenderungan semakin menurunnya kontribusi
Konsumsi Rumah Tangga dari 70,6% terhadap PDB pada tahun 2002 menjadi
56,7% terhadap PDB pada tahun 2010. Dengan kecenderungan penurunan kontribusi
Konsumsi Rumah Tangga ini maka pernyataan para pengamat yang mengatakan
bahwa ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi pada dasarnya sudah tidak
tepat.
b) Tabel ini juga menunjukkan bahwa Pembentukan Modal Tetap Bruto secara
konsisten mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu meningkat dari
20,2% dari PDB pada tahun 2002 menjadi 32,2% dari PDB pada tahun 2010.
Kecenderungan ini menunjukkan perkembangan yang sangat positif karena pendapatan
(termasuk saving) digunakan untuk investasi barang modal yang pada gilirannya akan
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang. Kita harus ingat
bahwa tidak ada pertumbuhan tanpa investasi.
c) Kontribusi perdagangan internasional secara netto (Ekspor dikurangi Impor)
cenderung mengalami penurunan dari 8,5% dari PDB pada tahun 2001 menjadi
1,6% dari PDB pada tahun 2010. Meskipun nilai ekspor pada tahun 2010 mencapai Rp
1.580,0 trilyun (atau 24,6% dari PDB), namun nilai impor juga cukup besar mencapai Rp.
1.475,8 trilyun (atau 23,0% dari PDB). Beberapa hal yang perlu dicermati terkait ekspor
dan impor ini antara lain:
  • Kecenderungan ini menunjukkan adanya sisi positif dan sisi negatif. Sisi positifnya mengindikasikan bahwa PDB Indonesia bertumpu pada kekuatan ekonomi domestik, namun sisi negatifnya kalau kecenderungan penurunan kontribusi surplus perdagangan ini terus menurun bahkan bisa sampai negatif atau mengakibatkan defisit neraca perdagangan, maka hal ini perlu diwaspadai agar tidak terjadi banjir produk impor yang akan merugikan produk domestik.

  • Namun berdasarkan pengalaman selama ini ketika ekspor mengalami peningkatan maka impor juga mengalami peningkatan sebaliknya ketika ekspor mengalami penurunan maka impor juga mengalami penurunan, sehingga kecenderungan penurunan ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena untuk pembiayaan impor diperlukan devisa yang antara lain diperoleh dari hasil ekspor. Untuk meningkatkan surplus neraca perdagangan, maka perlu ditingkatkan kebijakan bauran pengurangan impor (strategi subsitusi impor) dan peningkatan ekspor (strategi orientasi ekspor), termasuk mengurangi dan mengganti ekspor komoditas/bahan mentah dengan ekspor produk yang telah diolah, sehingga meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
  • Semakin mengecilnya netto perdagangan luar negeri sejalan dengan peningkatan investasi (PMTB) pada dasarnya bukanlah merupakan hal yang negatif karena investasi barang modal yang kita lakukan sebagian memang memerlukan barang modal yang diimpor terutama barang modal untuk industri manufaktur dan industri pengolahan.

4. Mengantisipasi potensi krisis yang mungkin kembali terjadi dan berdasarkan data
perkembangan perekonomian Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dapat
disimpulkan dan disarankan hal-hal sebagai berikut:
a) Kekuatan perekonomian Indonesia pada dasarnya terletak pada kekuatan ekonomi
domestik sehingga lebih tahan terhadap krisis ekonomi global.
b) Pemerintah selama 7 tahun terakhir sudah menjalankan kebijakan fiskal yang sangat
disiplin sehingga dari sisi fiskal perekonomian Indonesia memiliki tingkat kesehatan yang
cukup baik.
c) Bank Indonesia agar terus meningkatkan pengawasan terhadap sektor perbankan kita
yang kinerjanya cukup baik agar sektor perbankan ini memiliki daya tahan yang tangguh
dalam menghadapi krisis.
d) BUMN dan usaha swasta agar mempercepat penerapan International Financial
Reporting Standards (IFRS) agar laporan keuangan perusahaan merefleksikan secara
benar dan fair kondisi bisnis yang dilakukan sehingga diharapkan dapat mencegah krisis
keuangan yang dipicu oleh usaha swasta sebagaimana terjadi atau dialami pada tahun
2008 di Amerika Serikat.
e) Agar perekonomian domestik mampu bertahan maka kita tetap perlu menjaga tingkat
inflasi dan mengendalikan gejolak nilai tukar. Di sektor riil ketahanan energi dan
ketahanan pangan perlu terus ditingkatkan. Upaya peningkatan ketahanan energi dan
pangan antara lain:
  • Peningkatkan ketahanan energi antara lain penggunaan BBG dan LPG sebagai pengganti BBM bersubsidi untuk sektor transportasi dan percepatan pembangunan PLTU 10 Ribu MW untuk mengurangi penggunaan BBM Solar sebagai energi pembangkit.

  • Peningkatan ketahanan pangan antara lain melakukan kembali Gerakan Peningkatan Produksi Beras Nasional (GP2BN) yang cukup sukses pada masa kerja KIB I.

f) Terus melakukan perbaikan terhadap faktor yang menghambat investasi (debottlenecking)
agar peluang yang sangat besar dari kondisi perekonomian yang cukup
kondusif saat ini mampu meraih aliran modal masuk untuk diinvestasikan di sektor riil
dalam negeri, sehingga ketika krisis berakhir perekonomian kita dapat tumbuh dengan
laju pertumbuhan yang lebih tinggi.


Perkembangan Dunia Perbankan

0 komentar
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa italia banca berati tempat penukaran uang.

Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.


Kondisi perbankan diindonesia semakin membaik meski tekanan krisis keuangan global semakin terasa. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya keketatan likuiditas perbankan dan tumbuhnya total kredit perbankan.

Bertambahnya likuiditas perbankan tersebut karena adanya pelonggaran ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) dan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK), sedangkan total kredit tahun pertahun tumbuh 37,1 persen. Kredit investas juga mencatat pertumbuhan tahunan tertinggi 42,9 persen, kredit modal kerja tumbuh 39 persen, kredit konsumsi tumbuh 33 persen.

Adapun tingkat kredit macet (Non Performing Loan/NPL) relatif stabil 3,9 persen. Kecukupan modal perbankan(CAR) juga masih tinggi mencapai 16 persen. “resiko kredit dan risiko pasar masih tergolong rendah, namun berpotensi meningkat apabila pemburukan ekenomi global berlanjut”, tutur mulyaman Deputi Gubernur Bank Indonesia.

Ada banyak sekali permasalahan yang muncul didunia perbankan. Yang sedang marak-maraknya adalah pembobolan ATM yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka menggunakan skimmer dan alat pendeteksi barcode dan nomor PIN agar mereka dapat menggunakan uang untuk keperlauan mereka. Ancaman lain berupa serangan Denial of Service(DOS) dan Distributed DOS(DDOS) disini serangan bertujuan untuk melumpuhkan target agar hang atau terjadi crash. Dampaknya, layanan suatu komputer atau server terhenti. Bila aksi tersebut terjadi tentu saja tidak bisa dihindari adanya kerugian ekonomis.

Berbagai ancaman tadi menegaskan bahwa jangan sesekali menganggap sepele masalah security. Artinya security memang hal yang harus diperhatikan sebelum terjadi aksiden yang tidak terduga dan bisa merusak segalanya. Pendeknya, security sudah menjadi keharusan dalam suatu Sistem Informasi. Memang dalam bentuk perangkat baik hardware dan software TI akan mudah dikenali sebagai aset. Sebaliknya, bila dalam bentuk data. Masih banyak orang yang belum paham bahwa data juga adalah aset. Sebagai contoh, data pelanggan atau resep masakan merupakan data yang memiliki nilai yang sangat besar. Singkatnya, jika TI sudah dimengerti sebagai aset maka ada hal-hal yang perlu diamankan.



http://id.wikipedia.org/wiki/Bank
http://sliazor.wordpress.com/2012/03/10/perkembangan-perbankan-di-indonesia/
http://child17th-baktiari.blogspot.com/2010/04/masalah-pada-dunia-perbankan-yang.html

PENDAPATAN NASIONAL

Selasa, 15 Mei 2012

0 komentar

Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan.

2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus :GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

3. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu,setelah dikurangi penyusutan  (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus : NNP = GNP – Penyusutan

4. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :  NNI = NNP – Pajak tidak langsung

5. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi  oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus : PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

6. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus : DI = PI – Pajak langsung

Metode penghitungan Pendapatan Nasional
1. Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
c. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.

2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional
a. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
c.Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.

3. Perhitungan Pendapatan Nasional
a. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi  masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]

b. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage,interest, profit) yang diterima oleh  pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p

c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)

Masalah dan keterbatasan perhitungan PDB


Semua negara di dunia menghitung PDB untuk kinerja perekonomiannya. Walaupun begitu , data PDB perlu dilihat secara hati-hati karena ada beberapa hal yang tidak dapat diakomodasikan sehingga tidak dapat menjadi satu-satunya indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan suatu negara .

Masalah PDB
Permasalahan PDB terletak pada pembandingan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu negara dari tahun ke tahun , akan terjadi bias jika kita salah menggunakan perhitungan PDB .

Keterbatasan Perhitungan PDB
PDB tidak memasukan memasukan transaksi yang terjadi pada “underground economy” (perekonomian bawah tanah). Perekonomian seperti sektor informal atau sektor illegal seperti penjualan narkoba , dan sektor lain yang sulit tercatat oleh negara tidak masuk dalam perhitungan PDB . Ini menyebabkan nilai PDB cenderung dapat undervalued (lebih rendah) dari yang seharusnya .

PDB tidak selalu mencerminkan ukuran kesejahteraan sosial suatu negara
PDB hanya mngukur berapa banyak output yang diproduksi di suatu negara dan bagaimana sturktur serta perkembangannya antarwaktu . Untuk mengukur kemakmuran suatu negara , PDB merupakan indikator yang cukup baik . Akan tetapi , kesejahteraan suatu negara lebih kompleks dari hanya sekedar pendapatan yang tinggi . Beberapa indikator untuk menunjukan tingkat kesejahteraan adalah tingkat pengangguran , tingkat kematian ibu dan bayi , angka harapan hidup , tingkat buta huruf , dan lain-lain perlu diperhatikan juga .

PDB tidak mencerminkan pemerataan pendapatan. Nilai PDB suatu negara tidak dapat menunjukan apakah pendapatan nasional tersebut terbagi secara merata diantara penduduknya atau tidak . Bebarapa negara mengalami ketimpangan ekonomi yang besar dengan sebagian kecil penduduk menikmati sebagian besar PDB . Beberapa indikator lain perlu digunakan untuk melengkapi data PDB yang menunjukan ketimpangan yang terjadi, salah satunya adalah Koefisien Gini.

Daftar Pustaka:
kynanre.blogspot.com/2012/04/pendapatan-nasional.html
id.wikipedia.org
google.com

TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Jumat, 06 April 2012

1 komentar
1. TEORI PERMINTAAN

a. Permintaan (Demand)

Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada
suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan
tertentu dan dalam periode tertentu.

Beberapa Penentuan Permintaan
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang
ditentukan oleh faktor-faktor,diantaranya :

1. Harga barang itu sendiri (Px)
2. Harga barang lain ( Py)
3. Pendapatan konsumen (Inc)
4. Cita rasa (T)
5. Iklim (S)
6. Jumlah penduduk (Pop)
7. Ramalan masa yang akan datang (F)

b. Hukum Permintaan (the low of demand)

Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis
yang menyatakan :
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut
dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau
naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya
apabila harga turun jumlah barang meningkat.
(Qd = F.(Px, Py, Ine,T,S, Pop,F)

Kurva Permintaan

Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :
“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu
barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli.”
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun
dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat
hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat
hubungan terbalik.

Teori Permintaan, Dapat dinyatakan :
“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”

Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva permintaan
- Faktor harga
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.




- Faktor bukan harga
Kurva permintaan kan bergerak keka Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.nan atau kekiri apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.



2. TEORI PENAWARAN

a. Penawaran (Supply)

Penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual
pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga
tertentu.
Penentuan – penentuan Penawaran
Keinginan para penjual dalam menawarkan barangnya pada
berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor. Yang tepenting
adalah :
1. Harga P Q
2. Harga barang lain Px Qy
3. Biaya faktor produksi FP cost π Qs
4. Teknologi T cost π Qs
5. Tujuan perusahaan
6. Ekspektasi (ramalan)
Secara matematis
Qs = F (Px, Py, Fp, T1 ............... )
Persamaan penawaran Qs = a + bp

b. Hukum Penawaran

Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa :
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang
tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah
harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang
ditawarkan.”

Kurva Penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai :
“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas.
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.




Teori Penawaran

Yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan barang yang akan dijual.
Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva penawaran
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar

Keseimbangan permintaan dan penawaran
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.


Dengan kata lain Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.


Perubahan Keseimbangan Pasar

Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahaan di sisi permintaan dan atau penawaran. Jika faktor yang menyebabkan perubahan adalah harga, keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali ke titik awal.


a. Jika harga berubah, terjadi kelebihan penawaran yang menyebabkan harga turun kembali ke Po. Titik keseimbangan tetap Eo.
b. Kurva penawaran bergeser ke kanan karena perubahan teknologi. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
c. Kurva permintaan bergeser ke kanan karena perubahan pendapatan. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.

DAFTAR PUSTAKA
http://matakuliah.files.wordpress.com/2007/09/te-mik-2.pdf