Perubahan dan perkembangan dalam Organisasi

Kamis, 17 November 2011

0 komentar
KELOMPOK 5 :
1. AJI PRIHANTORO (10110464)
2. ANTHONYOUS (10110937)
3. DESI PERMATASARI (11110837)
4. HERU OLYCIA ANANDA (18110884)
5. KRISNA RAMADANI (13110925)
6. NUR FREDY WIDIATMOKO (15110128)
7. REZHIAWAN NUR HIDAYAT (15110828)
8. SYAHRIZA FAHMI (16110774)
KELAS 2KA20
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kemampuan organisasi untuk bertahan hidup (survive) sangat ditentukan oleh kemampuan organisasi untuk berubah, menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi atau menyesuaikan diri dengan perubahan potensial yang akan terjadi di masa mendatang. Kemampuan organisasi untuk berkembang ditentukan oleh kemampuan organisasi dalam menciptakan perubahan. Kemampuan organisasi untuk berubah ditentukan oleh seberapa berdaya personil organisasi dalam melakukan perubahan. Konsep employee empowerment menjadi prasyarat untuk membangun hi-flex organization suatu organisasi yang mampu beradaptasi dengan cepat,bahkan dengan cepat menciptakan perubahan untuk merespon perubahan lingkungan bisnis yang telah terjadi atau potensial akan terjadi (Mulyadi, 1997).
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mengetahui bagaimana cara-cara berorganisasi yang baik. Dimana dalam sebuah organisasi pasti ada perubahan dan perkembangan yang tidak bisa kita hindari. Dalam makalah ini terdapat contoh kasus perubahan organisasi yang dapat dijadikan pelajaran saat nanti ketika kita berorganisasi. Perubahan yang dialami bisa saja menjadikan organisasi itu lebih baik atau lebih buruk, tergantung bagaimana kita sebagai anggotanya yang melakukan perubahan dan perkembangan.
1.3 Teknik Pengumpulan Data
1. Studi kepustakaan.
Kami mencari dan mengumpulkan data-data mengenai perubahan dan perkembangan organisasi dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan dengan organisasi.
2. Searching internet.
Kami juga mencari dan mengumpulkan data serta berita dan informasi melalui internet
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini disusun sebagai berikut.
Bab I. Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, teknik pengumpulan data, sistematika penulisan.
Bab II. Pembahasan, membahas perubahan dan perkembangan organisasi dalam kehidupan masyarakat.
Bab III. Penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran, serta bagian akhir terdiri dari daftar pustaka.
Bab II
Pembahasan
2.1 Pengertian Organisasi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
- Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
- James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
2.2 Tujuan Organisasi
Manusia sering disebut sebagai makhluk sosial, Hal ini disebabkan manusia selalu memerlukan bantuan orang lain dalam hidupnya. Manusia berkumpul, bekerja sama, dan saling berhubungan satu sama lain. Dengan berkumpul, manusia dapat saling memberi dan menerima dalam mewujudkan kehidupan di muka bumi. Organisasi merupakan perwujudan pikiran manusia. Dengan organisasi, manusia berharap agar lebih mudah mencapai keinginan dan harapannya. Karena itu salah satu tujuan organisasi adalah mempermudah setiap orang dalam melaksanakan tugas demi tercapainya tujuan tertentu.
Di negara kita, setiap warga negara mempunyai kebebasan untuk berorganisasi. Bahkan kebebasan itu telah diakui secara sah oleh negara. UUD 1945 pasal 28E Ayat 3 secara tegas menyatakan bahwa, "Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat."
Dengan pernyataan yang terdapat dalam UUD tersebut, maka jelas bahwa negara memberi kebebasan kepada warga negara untuk membentuk dan memasuki organisasi. Negara juga melindungi setiap orang untuk berkumpul dan mengeluarkan pendapat, baik secara lisan maupun tertulis.
Apa sebenarnya manfaat berorganisasi?
Banyak manfaat yang bisa diambil jika kita masuk dan beraktivitas dalam sebuah organisasi. Manfaat-manfaat itu antara lain sebagai berikut :
a. Organisasi merupakan sarana untuk berinteraksi dengan orang lain dalam ruang lingkup yang lebih luas dan resmi.
b. Organisasi melatih kita dalam membekali diri dengan kemampuan bekerja sama danberhubungan dengan orang lain.
c. Organisasi dapat mengasah kemampuan diri dalam hal kepemimpinan
d. Organisasi merupakan tempat bagi kita untuk mengabdi kepada sesama.
2.3 Contoh Kasus
Dikabarkan Nurdin Halid Mundur
Di kabarkan Nurdin Halid mundur tapi berita itu belum pasti. masih berupa rumor, karena FIFA sudah meliti yang terjadi di tubuh PSSI . Komite Asosiasi FIFAmelakukan pertemuan untuk membahas permasalahan di asosiasi-asosiasi termasuk Indonesia (PSSI). Sebuah situs worldfootballinsider.com menulis, berdasarkan informasi dari sumber di komite tersebut, Nurdin akan dilarang untuk masuk bursa lagi terutama karena statuta organisasi jelas-jelas menyebut bahwa orang yang pernah dipenjara tidak boleh mengikuti pemilihan.
Hal ini kemudian menimbulkan harapan besar bagimasyarakat Indonesia yang memang sudah sejak lama menginginkan Nurdin turun dari kursi Ketua Umum. Mereka mengharapkan jika PSSI benar-benar direvolusi agar persepakbolaan Indonesia jadi lebih baik.
Meski belum terbukti kebenarannya namun berita itu sudah menjadi sinyal jika masa Nurdin di PSSI sudahlah habis. Nurdin cs tidak bisa lagi menggunakan statuta dan peraturan FIFA lainnya untuk melindungi posisinya seperti yang selama ini dilakukan.
"Dengan begini artinya Nurdin sudah selesai, jadi selama ini mereka selalu Menuhankan statuta dan FIFA, seolah-olah statuta itu "kitab suci" dan FIFA itu "Tuhan". Sekarang akhirnya FIFA sendiri yang sekarang melarang Nurdin maju lagi karena Nurdin adalah bekas narapidana. He is finish," analisa pengamat sepakbola Budiarto Shambazy kepada detiksport dalam sambungan telepon, Kamis (3/3/2011) siang WIB.
"Tapi jangan salah dia pasti bakal memakai segala cara untuk tetap ikut. Yang saya lihat kemungkinannya dia mencari figur yang memenuhi syarat dan dia mudah kendalikan. Seperti boneka lah istilahnya," sambung Budiarto terkait soal kemungkinan Nurdin memakai cara-cara lain untuk tetap mencalonkan diri.
Memang Nurdin selama ini dikenal dekat dengan beberapa petinggi AFC dan FIFA khususnya Presiden AFC Mohammad bin Hammam yang mantan anggota EXCO FIFA. Namun menurut Budiarto, sia-sia jikaNurdin meminta bantuan kepada orang Qatar tersebut.
Malah lebih baik jika Nurdin legowo untuk meletakkan jabatannya karena memang masyarakat sudah tak ingin lagi melihat sosok Nurdin memimpin PSSI. Demo-demo yang dilakukan belakangan ini adalah contohnya bagaimana respon masyarakat terkait ngototnya Puang untuk tetap berada di kursi ketua umum.
Dari berita diatas dapat saya simpulkan bahwa "Minta bantuan ke Hammam? Sudah tidak mungkin lagi, soalnya Nurdin memang sudah abis, sudah tidak ada gunanya menurut saya. Mungkin dia masih berpikir untuk cari cara lain untuk tetap maju namun perasaan saya dalam waktu dekat dia akan turun”.
"Untuk saat ini mungkin dia masih putar otak cari langkah lain. Namun pada akhirnya dia akan menyadari dalam waktu dekat semua itu sudah tak ada gunanya dan lebih baik mundur. Pada akhirnya rasa cinta masyarakat yang hilang kepada PSSI bakal timbul kembali. Yang penting Nurdin turun masyarakat senang," tuntasnya.
PERUBAHAN DARI PSSI LAMA MENJADI PSSI YANG BARU
Bermula dari rezim Nurdin Halid yang tidak memuaskan banyak pihak, dan dilanjutkan dengan tidak beresnya pemilihan ketua PSSI oleh Komite Normalisasi pimpinan Agum Gumelar, akhirnya melalui Kongres Luar Biasa PSSI, 9 Juli kemarin, terpilihlah Mr. Djohar Arifin Husein sebagai ketua umum PSSI untuk masa jabatan 2011 – 2015. Dalam tugasnya, ia akan didukung Farid Rahman yang bertindak sebagai Wakil Ketua dan 9 anggota Komite Eksekutif
Sembilan Komite Eksekutif yang terpilih adalah Toni Apriliani, La Nyala Mattalitti, Mawardi Nurdin, Widodo Santoso, Erwin Dwi Budiawan, Sihar Sitorus, Tuty Dau, Roberto Rau, dan Bob Hippy. ”Tentu saja akan ada pergantian pengurus. Mereka yang tidak sama dengan visi perubahan harus diganti,” ujar Djohar. (comot dari kompas.com)
Djohar menilai, pembenahan organisasi yang utama karena merupakan roda pengembangan sepak bola. Pengembangan organisasi mengikuti model terkini. Selain itu, program terdekat yang akan dilakukan adalah mempersiapkan tim SEA Games. Masyarakat sudah haus prestasi dan menginginkan sepak bola Indonesia juara. Dalam waktu dekat, pengurus PSSI akan segera berkoordinasi dengan pelatih untuk mempersiapkan tim nasional.
Kita tentu berharap adanya perubahan (perubahan besar kalau perlu) didalam dunia persepakbolaan nasional. Yang terdekat tentu saja penyelesaian masalah ISL vs LPI.
Publik sepak bola Indonesia selalu mengharapkan figur ketua umum PSSI yang paham betul bagaimana kondisi sepak bola Indonesia di segala aspeknya. Terpilihnya Djohar Arifin Husin bisa jadi akan menjawab keinginan tersebut.
Lewat voting dua putaran, Djohar Arifin Husin pada Sabtu (9/7/2011) kemarin terpilih sebagai ketua umum PSSI periode 2011-2015. Dia mengalahkan rivalnya Agusman Efendi dengan perbandingan 61:38 suara.
Terpilihnya Djohar Arifin menumbuhkan harapan besar publik sepak bola Indonesia mengingat dia berasal dari kelompok yang pro reformasi di tubuh PSSI. Insinyur berusia 60 tahun itu bahkan menjadi yang pertama berani menandatangani pakta integritas yang diajukan suporter Indonesia.
Alasan lain yang membuat Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin dianggap sangat pas menduduki kursi nomor satu di PSSI adalah trek rekornya yang luar biasa di dunia olahraga tanah air, khususnya lagi sepak bola. Lahir di Tanjung Pura 13 September 1950, Djohar Arifin sudah merasakan hampir semua aktivitas dan jabatan yang terkait olah si kulit bundar. Hal mana diharapkan membuat dia paham benar bagaimana memperbaiki sistem persepakbolaan di Indonesia yang masih kacau.
Djohar muda adalah seorang pesepak bola yang tercatat memperkuat PSL Langkat pada periode 1968-1969. Karirnya sebagai pemain kemudian berlanjut di klub papan atas tanah air, PSMS Medan pada kurun 1973-76.
Usai pensiun Djohar tak begitu saja meninggalkan dunia tersebut karena kemudian dia masuk dalam korps baju hitam dan menjadi wasit nasional dan internasional pada periode 1976 hingga 1987. Selanjutnya, Sarjana Pertanian Perkebunan dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara tersebut menjadi match inspector nasional dan internasional.
Setelah merasakan bagaimana menjadi pemain, wasit dan match inspector, Djohar kemudian menduduki jabatan strategis di PSSI Sumut, dia menjadi Ketua Pengurus Daerah PSSI Sumut periode 2000-2004. Di tanah kelahirannya itu, kakek dari tiga orang cucu tersebut juga diserahi tanggung jawab sebagai Ketua Harian KONI mulai tahun 2003.
Di tahun yang sama Djohar diangkat menjadi Sekretaris Jenderal KONI Pusat dan ketua bindang litbang. Sementara untuk Kongres PSSI di Solo, Djohar awalnya maju setelah dijagokan oleh PS Madina Medan. Visi yang menginginkan adanya reformasi di tubuh PSSI kemudian membuat dia jadi jagoan baru Kelompok 78, yang gagal memajukan pasangan George Toisutta dan Arifin Panigoro.
Dapat dukungan dari suara mayoritas, peraih gelar Doktor (Ph.D) bidang perencanaan kota & wilayah dari Universiti Malaya, Malaysia tersebut melenggang ke kursi nomor satu PSSI. Dalam tugasnya hingga empat tahun ke depan, pria yang juga hobi tenis, renang dan baca tersebut akan dibantu oleh Farid Rahman, yang terpilih sebagai wakilnya.
Terpilihnya Djohar Arifin Husin melegakan pihak-pihak yang menginginkan adanya perubahan di tubuh PSSI. Namun jelas kalau dia ditunggu tugas ekstra berat memimpin dan memperbaiki sepakbola Indonesia yang masih dalam kondisi karut-marut.
Prestasi adalah satu hal yang sangat dituntut dari kepengurusan PSSI yang baru terpilih. Dan sebelum mewujudkan harapan tersebut pekerjaan rumah sudah menumpuk untuk dituntaskan. Kerja yang jelas tidak akan mudah dan menuntut dukungan serta pengawasan dari seluruh insan sepakbola tanah air, termasuk suporter di dalamnya.


Profil Djohar Arifin Husin
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Prof Dr Ir Djohar Arifin Husin.
Tempat, Tanggal Lahir : Tanjung Pura, 13 September 1950
Agama : Islam
Pekerjaan : Staf Pengajar Kopertis Wilayah I DPK UISU
Jabatan Terakhir : Staf Ahli Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
Status Pernikahan : Menikah, 1 isteri, 4 anak, 3 cucu
Nama Isteri : Marina Hutabarat
Hobi : Olahraga Sepakbola, Tenis, Renang. Membaca

Keahlian Khusus : Pertanian Perkebunan, Perencanaan Kota dan Wilayah
PENDIDIKAN
Doktor (Ph.D) Bidang Perencanaan Kota & Wilayah, Universiti Malaya, Malaysia.
Akta Mengajar (Akta V) Universitas Terbuka, Indonesia
Sarjana Pertanian Perkebunan (Ir) Fakultas Pertanian USU, Medan.
Sarjana Muda (BSc) Bidang Perkebunan, Fakultas Pertanian USU, Medan.
Madrasah Rendah, Menengah Pertama, Menengah Atas di Tanjung Pura, Langkat.
SD, SMP, SMA Negeri di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara

PENGHARGAAN
Penghargaan Dosen Teladan Tkt Nasional, (Adihtya Tridharma Nugraha) 1985.
Penghargaan Pembina Olahraga Sumatera Utara, 2003.
Satya Lencana Pengabdian 20 tahun PNS.
Gelar Adat Dari Kesultanan Serdang Sumatera Utara “Datuk Pandita Indra Wangsa” Tahun 2007.

PENGALAMAN OLAHRAGA
Pemain PSL Langkat 1968-1969
Pemain PSMS Medan 1973- 1976
Wasit Nasional dan Internasional 1976- 1987
Pelatih Sepakbola bersertifikat S3
Macht Inspector PSSI 1987
International Football Match Inspector 2003
Menejer Tim Nasional PSSI Yr ke Kejuaraan Asia di Bangkok,1994
Pelatih Tim Nasional Timnas Mahasiswa ke POM Asean di Singapora,1994
Menejer Tim Nasional PSSI dalam rangka uji coba ke Myanmar, 2003
Menejer Tim Nasional PSSI Yr ke Kejuaraan Asean di Vietnam, 2003
Ketua Komisi wasit PSMS Medan 1977-1980
Ketua komisi Wasit Komda PSSI Sumut 1981-1984
Wakil Sekretaris Komda PSSI Sumut 1984-1988
Sekretaris Komda PSSI Sumut 1988-1996
Wakil Ketua Komda PSSI Sumut 1996-2000
Wakil Ketua Umum Pengda Tae Kwon Do Sumatera Utara 1994-1998
Ketua Komda PSSI Sumut 2000-2004
Ketua Harian KONI Sumut 2003
Ketua Bidang Litbang KONI Pusat 2003
Sekretaris Jenderal KONI Pusat 2003-2005
Anggota Sea Games Federation 2003-2005
Vice President The Islamic Solidarity Sports Federation 2005-2009
Ketua Umum PB Persatuan Olahraga Zulkarnaeh Indonesia
Ketua Umum PB Persatuan Taugh Seluruh Indonesia
Vice Presiden Federasi Olahraga Sambo Asia
Ketua Umum PB Persatuan Sambo Indonesia

­
BAB III
Kesimpulan
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran
Oleh karena itu, sangat di butuhkan perubahan dan perkembangan dalam sebuah organisasi, karna dengan adanya perkembangan dan perubahan yang baik dalam sebuah organisasi, organisasi trsebut akan lebih mantap.
Akan tetapi apabila perubahannya bersifat negatif, akan berpengaruh buruk pada organisasi itu. Oleh karena itu di butuhkan pemimpin yang berkualitas dalam melakukan perubahan-perubahan dan perkembangan dalam sebuah organisasi.s
Daftar Pustaka
Mulyadi (1997) Manajemen Perubahan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol.12. No. 3.pp. 51-74.
http://si-dudut.blogspot.com/2011/03/di-kabarkan-nurdin-halid-mundur.html

Komunikasi Dalam Organisasi (kel 4)

0 komentar
Komunikasi ialah penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan (receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan efek
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu komunikasi atau proses untuk anggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan organisasinya dan merubah apa yang terjadi di dalamnya.

Tujuan komunikasi dalam sebuah organisasi sangat memberikan banyak manfaat secara langsung yaitu memudahkan para anggota bekerja dari instruksi-instruksi yang diberikan dari atasan dan untuk mengurangi kesalahpahaman yang biasa terjadi dan memang sudah melekat pada suatu organisasi

Proses yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan (kel 3)

0 komentar
Pengambilan keputusan artinya menentukan suatu jalan keluar dari suatu permasalahan

jenis jenis keputusan
  1. Keputusan strategis, yaitu keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dari suatu organisasi
  2. Keputusan taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah
  3. Keputusan operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah
Proses pengambilan keputusan dalam berorganisasi dibagi menjadi 4 metode yaitu

  1. authority rule without discussion(kewenangan tanpa diskusi), dimana metode ini seringkali digunakan oleh para pemimpin dan memiliki keuntungan yang cepat dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan keputusan.
  2. Expert Opinion(pendapat ahli),metode ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota yang dianggap ahli memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota organisasi itu.
  3. Authority Rule After Discussion(Kewenangan setelah diskusi) ,metode ini akan meningkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya,maksudnya pendapat dari anggota sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku pemimpin dan kelompok masih berpengaruh.
  4. Consensus(Kesepekatan), metode yang terakhir ini memiliki keuntungan yaitu partisipasi penuh dari seluruh anggota akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut.

Konflik Dalam Organisasi (kel 2)

0 komentar
Faktor-faktor penyebab terjadinya suatu konflik

a. Perbedaan pendapat
b. Sikap egois
c. Pihak ketiga (mengadu domba)
d. Perbedaan nilai budaya dan tujuan

Konflik yang terjadi dalam suatu organisasi :
1. Konflik individu dengan individu:Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan individu pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan maupun antara individu karyawan dengan individu karyawan lainnya.

2. Konflik individu dengan kelompok:Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kempok pimpinan.

3. Konflik kelompok dengan kelompok:Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan kelompok karyawan, kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai tingkatan maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan yang lain.

Tak ada satupun organisasi yang tak luput dari konflik. sangat mustahil. Konflik dapat terjadi dimana saja. Dikarenakan kita manusia mempunyai sifat dan tabiat berbeda. Konflik juga dibagi menjadi 2 bagian , yaitu :
1. Konflik Internal
2. Konflik Eksternal

Konflik internal adalah konflik yang muncul akibat adanya kesalahpahaman dsb dari sebuah organisaai itu sendiri dimna banyak terjadi miss understanding yang menyebabkan lama kelamaan organisasi itu sendiri stuck tidak berjalan semulus biasanya.

Konflik eksternal adalah konflik yang muncul akibat adanya gangguan, hambatan yang di sebabkan oleh pihak luar. Disini permasalahan nya agak sedikit berbeda karena disini pihak intern terpangaruh oleh pihak luar sehingga keadaan di suatu rganisasi itu sendiri kacau dan tidak terurus , sangat diperlukan pihak yang dapat menengahi konflik agar tidak berlarut-larut